BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Realisme adalah salah satu aliran kesusastraan yang terpenting dalam sastra abad ke-19 di Prancis. Realisme menyatakan adanya kenyataan dalam karya sasra, kenyataan itu adalah kebenaran yang diungkapkan secara implisit. (1990 :43) Dalam karya sastra berpaham realis, cerita bermula dari sebuah kenyataan faktual yang menghadirkan informasi obyektif mengenai situasi masyarakat. (Van Zoest, 1980 :34) Karya-karya realis memiliki keunikan tersendiri yaitu adanya penggambaran situasi sehari-hari sebagai sebuah cerita yang serius dan deskriptif.
Diantara beberapa sastrawan realis Prancis, Guy de Maupassant merupakan salah satu sastrawan realis terkenal dari abad ke-19. Ia lahir 5 Agustus 1850, di Fécamp, Seine Maritime. Tumbuh besar di Etretat, tepi pantai Normandia, di desa itulah ia menyukai sastra dan mendapatkan pendidikan tentang kesusastraan dari kepala biara dan ibunya.
Pertemuannya dengan Gustave Flaubert, yang merupakan teman lama ibunya, membuat Maupassant terinspirasi menjadi seorang realis dan naturalis, hal-hal itu dapat dilihat dari tulisan yang dibuatnya. Deskripsi alur cerita, tokoh, dan latar mengambil realitas yang terjadi berdasarkan kenyataan yang ditangkap oleh pancaindera tanpa adanya tafsiran-tafsiran dari penulis. Ciri karya penulis realis itulah yang membuat pembaca merefleksikan diri mereka dalam tulisan-tulisan tersebut sehingga mereka merasa dekat dengan cerita. Hal ini disebabkan cerita yang ringan karena terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Kesukesannya menulis Boule de Suif yang mendapatkan penghargaan pada tahun 1880. Karya itulah yang mengawali kariernya dalam dunia jurnalistik. Ia menjadi penulis artikel serta cerita anak dalam surat kabar populer seperti Le Figaro, Gil Blas, Le Gaulois, dan l’École de Paris. Eksistensinya dalam dunia jurnalistik jugalah yang mempengaruhi keaktifan Maupassant dalam menghasilkan banyak cerpen realis. Dari perkembangan situasi sosial pada surat